teks

"Terkadang ada kesenangan yang ingin dibagi, sesekali kesedihan ingin dimengerti, suatu saat ada pula resah yang ingin berkisah"

My Social Media

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Recomendasi Iklan

Senin, 02 November 2015

cerita si converse tua..



Sepatu ini sy beli di planet sport 2011 sepertinya, sy lupa-lupa ingat, yang sy ingat sepatu ini yang menemaniku hampir kemanapun. Kampus, nongkrong, pacaran hingga ntahlah di mana otak saat itu, sy pake juga untuk ke acara formal sesekali.

Melangkah dengan sepatu yang harganya saat itu cukup menguras kantong anak kuliahan rasanya bangga sekali.Mungkin karena eksistensi anak muda, mungkin karena trend saat itu, mungkin juga karena merasa sepatu ini sedikit banyak mewakili kepribadianku. Ketika sy beli, sepatu ini berwarna nyaris hitam bersih. Seiring waktu, warnanya berubah menjadi kusam bahkan memutih di beberapa sisinya.

Masih dengan semangat anak muda yang sama, sepatu yang mulai sangat butut itu tetap ku pakai kemanapun hingga sekitar akhir 2014. Bahkan sepatu ini adalah yang ku kenakan untuk date pertama dengan ex wktu itu.…

Saat itu, aku berpikir bahwa Converse keren itu ya Converse buluk, butut dan belom dicuci bertahun-tahun, makanya sy bangga sekali dengan si sepatu tua yang nyaris ku pakai kemana-mana ini. Tak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku untuk mengistirahatkan sepatu ini dan menggantinya dengan yang lebih baik.. "Converse bersih itu bukan saya banget, hoa..", kurang lebih begitu pikirku.

dan waktuku bergulir

Saya terdewasa bersama waktu dan keadaan..

Setelah tahun 2014, banyak fase besar yang sy hadapi dalam hidup. Ya kelulusan, pekerjaan, lingkungan baru dan lain sebagainya… Seiring itu pula perlahan sepatu tua ini mulai terlupakan, perlahan mulai timbul keinginan untuk mencuci sepatu Converse kesayangan ini agar enak dilihat. Lalu, perlahan hasrat untuk membeli sepatu Converse barupun muncul hingga Converse tua inipun akhirnya diistirahatkan.

Tanpa sadar, sy mulai berganti selera sepatu, dari sneakers menjadi sepatu rapih yang tak menghilangkan kepribadianku yang memang pada dasarnya santai. Lalu sy mulai menjatuhkan pilihan ke chukka boots espadrille , casual oxford dan boots sebagai sepatu untuk sehari-hari. Selain itu, koleksi pantofel juga memenuhi lemari sepatu untuk acara tertentu.


Converse tua itu semakin terlupakan, dan benar-benar sudah kuistirahatkan. Sekarang koleksi sepatuku ada sekitar 6 pasang lebih, dan saya hanya memiliki 1 pasang Converse bersih berwarna merah. :)

Yah begitulah hidup, jika berada pada lingkungan baik dan bersama orang-orang tepat, maka kita sendiri yang tanpa sadar akan memperbaiki diri. Entah itu karena menyesuaikan lingkungan, entah itu karena memang memikul tanggung jawab "profesi" yang menempel di diri ketika berdiri. Apapun alasan seseorang untuk berubah, pastikan perubahan itu membuatmu semakin baik, terlebih apabila keputusan untuk berkembang dan berpindah lingkungan sudah diambil.

Sesekali lihatlah ke belakang, kenanglah semua yang telah berubah. Jika membaik, berbahagialah. Artinya kamu sudah berada di lingkungan yang tepat. :)

Selamat berubah tanpa merasa dipaksa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar