teks

"Terkadang ada kesenangan yang ingin dibagi, sesekali kesedihan ingin dimengerti, suatu saat ada pula resah yang ingin berkisah"

My Social Media

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Recomendasi Iklan

Selasa, 23 Februari 2016

pilihanku untuk berdoa pada Tuhan..,

“Ayah,  minta uangg….”
“Buat apa, Nak? Berapa?”
“Minta uang pokoknya, Ayah….”
“Iya berapa? Untuk apa?”
“Aduh Ayah, aku minta uang..”
“Iya Ayah kasih, tapi berapa, untuk apa?”
“Malibuu! Mau beli esklimmmmm..”
“Ohh.. lima ribu, buat beli es krim, kalau minta yang jelas dong.. Nih..”
“Horeee. Makasih Ayah..”

Dialog yang kerap terjadi bukan? Atau mungkin pernah berada pada situasi di mana ada org meminta sesuatu padamu, tpi karena tidak terlalu jelas akhirnya malah kmu abaikan atau km tunggu hingga permintaannya cukup jelas untuk kamu kabulkan..

Pernah?

Bagaimana jika ku ganti apabila objek yang diminta adalah… Tuhan?

Ada 2 tipe jenis orang yang berdoa, yang pertama adalah mereka yang memilih untuk berdoa secara umum dan pasrah mengenai apa yang diberikan asal yang terbaik, tipe kedua adalah yang memilih untuk meminta secara detail apa yg diinginkan.

Saya termasuk tipe kedua.

Ketika berdoa, saya lebih suka menjelaskan detail kepada Allah mengenai apa yang saya inginkan. Jelas dan cenderung bertele-tele juga panjang. Memang dengan seperti itu, kemungkinan kecewa akan lebih besar karena apabila tidak dikabulkan artinya semua doa kita bukan yang Tuhan mau. Tapi sy selalu percaya, jika kita beriman, Tuhan pasti memiliki jalan yang lebih baik yang hambanya tidak tau.

Tuhan itu penuh misteri, tapi sy tau, Tuhan penuh romantisme. Saya yakin sebagai orang beriman, Tuhan senang dipuja, Tuhan senang dipuji, dirayu dan diminta dengan manis. Maka begitulah caraku berdoa sesuai keyakinanku. Ku puja Ia, ku sapa Ia dengan panggilan yang baik, ku rayu Ia. Seperti seorang anak kecil yang merengek lolipop ke ayahnya, seperti seorang kekasih yang meminta pujaannya agar tersenyum kembali.

Sebagai seorang yang menganut satu agama, agamaku mengajarkan bahwa janji Tuhan adalah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan manusia, lalu mengapa lantas manusia menjadi takut meminta dan berdoa hanya karena takut doanya tak dikabulkan, atau lebih parah terjadi hal paling buruk dalam hidupnya? Yakini saja, imani saja, Tuhan sayang hambanya, dan Tuhan itu maha pemurah, terutama bagi hambanya yang meminta.

Kebiasaanku berdoa dengan detail sejauh ini tak pernah mengecewakanku. Walau terkadang, jawaban dari doa-doa yang terpanjat membutuhkan waktu dan kesabaran, tapi Tuhan tau betul mana waktu yang paling tepat. Saya juga tumbuh sebagai manusia yang percaya, bahwa semua doa yang terpanjat itu sudah aman di genggaman Tuhan dan di waktu yang tepat satu persatu doa-doa tersebut akan kembali pada pemiliknya.

Keajaiban doa.
Terlalu banyak keajaiban yang terjadi dalam hidupku. Terlalu banyak doa2 yang telah dikabulkan, Tuhan memang Maha Pemurah, bahkan untuk hambanya yang sesekali lalai mendirikan perintahnya.

Yah, tampaknya keputusan untuk memilih berdoa secara detail sudah paling pas untukku.

Karena kadang Tuhan dan selera humornya datang tanpa permisi. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar